Halo, sahabat Nika semuanya!
Adakah di antara sahabat Nika yang sedang ingin belajar bahasa Jepang, namun bingung harus dimulai dari mana? Meskipun sudah banyak sekali konten yang mengajarkan pembelajaran bahasa Jepang untuk pemula, namun, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk para pemula, tetap akan menjadi hal yang membingungkan untuk mulai dari mana belajarnya, terutama bagi sahabat Nika yang belajar secara otodidak dan tidak menggunakan les.
Tapi, tenang saja! Arunika di sini akan membantu memberikan panduan kepada sahabat Nika semua yang ingin memulai belajar bahasa Jepang secara otodidak.
Nah, pertanyaan umum pertama yang paling sering ditanyakan adalah: belajar huruf dulu atau kosakata dulu untuk memulai? Jawaban dari Arunika adalah: keduanya! Ya, keduanya dilakukan secara bersamaan. Kita akan belajar menghafal kosakata, sekaligus menghafal hurufnya. Karena, dengan mencoba berlatih menghafal kosakata, kita juga bisa menggunakan teknik menulis kosakata tersebut dengan huruf Jepang.
Yuk, sekarang mari kita bahas mengenai huruf Jepang terlebih dahulu!
Huruf Jepang
Huruf Jepang yang harus kita pelajari itu ada 3, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana adalah huruf asli Jepang yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, bahkan sebelum masuknya huruf Kanji atas pengaruh para pembelajar Jepang yang kembali dari belajarnya di China. Sedangkan huruf Katakana, adalah hasil dari penciptaan setelah Jepang banyak menerima pengaruh budaya dari negara lain. Oleh karena itu, huruf Katakana digunakan hanya untuk menuliskan kosakata yang berasal dari bahasa selain bahasa Jepang.
Meskipun huruf Kanji mendapat pengaruh dari China, namun, huruf Kanji milik Jepang mempunyai bentuk yang berbeda dengan huruf kanji baik dari China daratan, maupun kanji dari Taiwan.
Lalu, bagaimana cara kita memulai belajar mengenal huruf Jepang?
Pertama, pelajari dulu huruf Hiragana. Mengapa Hiragana? Karena, anak-anak Jepang ketika belajar di TK pertama kali, mereka akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan huruf Hiragana. Semua kata dan nama akan ditulis dalam huruf Hiragana. Dan ketika mereka mulai masuk ke SD, huruf yang pertama kali diajarkan ketika menulis, juga Hiragana. Katakana setelah itu, lalu disusul dengan Kanji yang belajarnya akan sampai hingga ke jenjang SMA nanti.
Oleh karenanya, untuk pembelajar pemula, hafalkanlah Hiragana terlebih dahulu. Kita bisa berlatih mengingat huruf Hiragana dengan cara menuliskan kosakata yang kita pelajari dalam huruf Hiragana terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan ketika belajar menulis huruf Hiragana adalah tentang strikes atau goresannya. Sama seperti huruf Kanji, huruf Hiragana (dan Katakana) juga mempunyai urutan goresan yang harus diperhatikan. Jika goresannya salah, maka akan berpengaruh pada keindahan huruf tersebut. Banyak orang asing yang menggampangkan ini, “Halah, nggak ngaruh!“, namun, bagi orang Jepang, hal ini adalah bagian yang sangat penting dari proses belajar mengenai huruf dan juga budayanya.
Hal ketiga yang harus diperhatikan dalam belajar huruf Hiragana adalah tentang cara pelafalannya atau pronounciation/hatsuon. Pada dasarnya, pelafalannya mirip dengan bahasa Indonesia. Di mana huruf A akan dibaca jelas A, bukan EI seperti kita mengucap huruf A dalam bahasa Inggris. Ka dibaca jelas Ka, dan seterusnya. Hanya saja, ada beberapa huruf yang harus kita perhatikan pelafalannya karena akan sedikit berbeda dengan pelafalan bahasa Indonesia. Huruf-huruf itu adalah sebagai berikut:
ち (chi) –> Cara mengucapkan huruf ini bukan dibaca dengan lafal Chi tebal atau mulut sampai membentuk seperti ada huruf U yang menyisip (chui), melainkan Chi seperti kita melafal Ci saja tanpa ada huruf H tebal di tengahnya.
つ (tsu) –> Cara mengucapkan huruf ini adalah seperti kita mengucapkan huruf Arab ث (tsa) dhomah jadi Tsu dengan mulut kita tetap datar dan tidak membentuk huruf U jelas melainkan malah justru mulut kita membentuk seperti ketika kita melafal huruf E. Karena, jika mulut kita membentuk huruf U jelas, maka justru akan terdengar seperti kita melafal huruf す (Su).
し (shi) –> Cara mengucapkan huruf ini juga bukan dengan tebal seperti ada huruf y menyelip (Shyi), melainkan Shi datar tanpa mulut harus membentuk lafal U saat mengucapkannya (bukan Shui).
を (wo) –> Sedangkan huruf ini diucapkan dengan huruf w dibaca samar dan hampir terdengar hanya huruf O saja.
Sembari belajar huruf Hiragana, kita juga belajar kosakata.
Kosakata Untuk Pemula
Lalu, kosakata yang seperti apa dulu yang harus dipelajari oleh pembelajar pemula?
Adalah kosakata yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Di mulai dengan tentang diri sendiri, bagian tubuh, lalu benda-benda di sekitar kita (seperti ikan, air, pensil, pulpen, dan sebagainya). Baru kemudian disusul dengan sapaan seperti selamat pagi (おはようございます), selamat siang (こんにちは) dan seterusnya.
Mengapa justru sapaan dipelajari setelah kita paham benda-benda di sekitar kita? Jawabannya akan Arunika jelaskan pada bagian kedua nanti ^_^
Selamat memulai belajar bahasa Jepang bersama Arunika Edu!!!