Banyak sekali anak negeri, baik yang tinggal di kota besar maupun di daerah, yang bermimpi ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Namun, ingin saja tidaklah cukup untuk lantas bisa mewujudkan mimpi tersebut. Terutama bagi Sahabat Nika yang tinggal di kota kecil dan daerah yang jauh dari pusat kota besar, mimpi itu terasa jauh sekali untuk digapai dibandingkan dengan mereka yang tinggal di kota besar. Tentu saja, keterbatasan akses, networking, hingga kualitas pendidikan yang menjadi pembeda utama dengan yang tinggal di kota besar.
Oleh karenanya, Arunika.Edu hadir untuk berbagi pengalaman dan panduan agar Sahabat Nika semua, terutama yang tinggal di daerah, juga bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi menuntut ilmu ke luar negeri demi berbagi ilmu kepada adik-adiknya sekembalinya ke tanah air. Kali ini, Arunika akan mengulas tentang modal pertama yang Sahabat Nika harus punyai ketika sudah ada keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Berikut adalah modal yang harus dipersiapkan sebelum melanjutkan kuliah di luar negeri.
1. NIAT DAN TUJUAN
Sebelum kita membahas mengenai kemampuan bahasa, kemampuan akademik, dan lain sebagainya, modal utama yang harus dipunyai adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang diinginkan. Ingin kuliah di mana, di jurusan apa, di bawah bimbingan professor siapa, mau bayar sendiri atau pakai beasiswa, di negara mana, dan alasan mengapa memilih itu semua, harus sudah mampu dijawab dengan jelas dan mantab.
Banyak yang mengutarakan keinginan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, namun ketika ditanya ingin kuliah apa malah tidak bisa menjawab. Daripada kepo terus-menerus dengan kehidupan pribadi kakak-kakak yang tengah belajar di luar negeri, lebih baik kepoin jurusan dan kampus yang sudah diniatkan untuk dituju.
2. KEMAMPUAN POTENSI AKADEMIK
Sudah menjadi rahasia umum apabila tes potensi akademik, akan selalu hadir dalam setiap ujian masuk. Tes seperti SAT, ACT, atau EJU, harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Tipsnya adalah, pelajari contoh soal serupa yang bisa didapatkan online melalui internet untuk membiasakan diri menghadapi ujian semacam itu. Sehingga nantinya di hari ujian, adik-adik sudah mengenal bentuk tes seperti apa, dan niscaya pasti akan dapat menjawabnya dengan baik.
3. KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS DAN BAHASA ASING LAINNYA
Jika kita bicara mengenai kemampuan berbahasa, bukan hanya merujuk pada nilai tes IELTS atau tes kemampuan bahasa asing lainya, yang tinggi. Tak jarang, mereka yang mempunyai nilai IELTS tinggi, ternyata masih juga mengalami kesulitan dalam menjalani perkuliahan dengan bahasa Inggris. Loh koq bisa? Karena nilai tinggi untuk tes kemampuan berbahasa dapat dicapai salah satunya dengan mempelajari pola soal dari contoh soal ujian di tahun-tahun sebelumnya. Namun, kemampuan sebenarnya dalam berbahasa akan terbuktikan ketika Sahabat Nika akan menjalani tes tertulis dan tes wawancara ketika ujian masuk ke sekolah tersebut.
Oleh karena itu, ketika hendak mengambil tes IELTS atau TOELF, alangkah baiknya apabila Sahabat Nika juga mempelajari dan berlatih menggunakan bahasa Inggris, terutama untuk berbicara dan mengutarakan pendapat. Usahakan juga untuk tidak mencampur-adukkan bahasa seperti gaya anak Jaksel ketika belajar bahasa Inggris. Dengan begitu, ketika hari wawancara, pada dosen yang mewawancari adik-adik tidak akan terkejut dan heran akibat njomplangnya nilai tes bahasa dengan kemampuan bicara aslinya. Hal ini juga berlaku pada tes kemampuan berbahasa asing lainnya.
4. FINANSIAL
Ada atau tidaknya beasiswa nantinya, Sahabat Nika perlu mempersiapkan finansial atau keuangan dengan matang. Pasalnya, syarat ketika mendaftar kuliah di luar negeri, selain tentunya perlu tes kemampuan bahasa, juga diperlukan medical check-up. Tentunya, untuk mengambil serangkaian tes tersebut, memerlukan uang yang tidak sedikit. Akan lebih mudah apabila orang tua mempunyai dana yang cukup untuk melakukannya, namun, bagi Sahabat Nika yang berasal dari keluarga yang pas-pasan, hal ini akan menjadi masalah dan beban tersendiri, yang tak jarang justru menjadi penghambat mimpi.
Oleh sebab itu, ketika Sahabat Nika mulai mempunyai niat untuk berkuliah ke luar negeri, alih-alih bertanya adakah beasiswa yang meng-cover semua pembiayaan, lebih baik untuk segera menabung dan mempersiapkan keuangan khusus untuk mengambil serangkaian tes yang diperlukan sebagai syarat untuk mendaftar baik mendaftar kuliahnya maupun seleksi beasiswanya. Jangan lupakan juga, menabung untuk biaya transportasi ke ibu kota yang mungkin saja Sahabat Nika harus lalui nantinya.
5. KEMAMPUAN MENULIS ESSAY
Menulis scientific essay adalah langkah awal dari suksesnya Sahabat Nika menempuh kuliah di luar negeri. Pasalnya, di kedepannya, Sahabat Nika akan menghadapi banyaknya tugas dan hal tersebut memerlukan kemampuan bernarasi dan berargumentasi dalam bahasa asing tentunya yang mumpuni. Kedua kemampuan tersebut dikombinasikan dengan story-telling akan membuat Sahabat Nika mempunyai essay yang cukup untuk dilirik oleh calon pembimbing di kampus luar negeri. Essay adalah langkah awal dari perjalanan Sahabat Nika, yang nantinya akan mengarah kepada bagaimana menulis artikel ilmiah, atau yang biasa dikenal sebagai paper (scientific paper) yang diterbitkan di jurnal skala internasional.
Mulailah berlatih menulis essay dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah cukup percaya diri dengan kemampuan menulisnya, mulai tingkatkan kemampuan dengan menulis dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sesuai dengan tujuan kuliah ke negara mana. Mintalah guru atau dosen untuk membantu mengecek essay yang sudah ditulis. Dengan membiasakan diri seperti itu, Sahabat Nika akan mudah dan terbiasa menuangkan buah pikiran menjadi tulisan ilmiah yang baik. Dan kemampuan menulis essay ini juga akan memudahkanSahabat Nika dalam membuat Motivation Letter.
6. REKOMENDASI
Salah satu modal yang juga sangat penting dalam keberhasilan Sahabat Nika diterima di universitas impian di luar negeri adalah adanya (surat) rekomendasi. Rekomendasi bisa berasal dari guru atau kepala sekolah, dari dosen pembimbing, bos kantor, atau dari pihak lain yang mengenal baik Sahabat Nika. Hal ini tentunya akan terpengaruh dengan sikap dan perilaku Sahabat Nika terhadap sang pemberi rekomendasi. Bisa jadi, dalam surat rekomendasi, justru tertulis bahwa adik-adik mempunyai sifat yang kurang baik. Bisa loh seperti itu. Oleh karena itu, hal ini agar menjadi pengingat untuk adik-adik selalu menjaga perilaku dan kesopanan kepada orang lain.
Surat rekomendasi menjadi penting bagi sekolah tersebut untuk memastikan bahwa mereka hendak menerima kandidat calon siswa atau mahasiswa yang tidak mempunyai catatan jelek baik itu perilakunya maupun pola pikirnya.
Demikian 6 modal penting yang Sahabat Nika harus punyai dan didapatkan sebelum siap untuk berlaga di kancah persaingan dengan teman-temannya, baik dari kota besar maupun dari belahan dunia lain. Perlu diingat ya, bahwa ketika mendaftar ke sekolah luar negeri, maka saingannya bukan hanya teman-teman dari daerah, namun juga dari belahan dunia lain. Oleh karena itu, mulai tanyakan ke diri sendiri dan cari tahu jawaban dari pertanyaan:
Saya ini punya kemampuan apa yang bisa membuat saya lebih unggul dari kandidat lain?
Semoga membantu memberikan pemahaman bagi Sahabat Nika yang saat ini masih kebingungan harus mulai dari mana ketika mempunyai mimpi ingin berkuliah ke luar negeri. Tetap semangat, terus berjuang, dan pantang menyerah!!!