Cerita Arunika

Belajar Bahasa Jepang Untuk Pemula: Pelafalan Bahasa Jepang (Bagian 1)

Halo, sahabat Nika! Yuk kita lanjutkan belajar kita tentang bahasa Jepang.

Sebelumnya, Arunika menuliskan bahwa kosakata yang perlu dipelajari terlebih dahulu adalah benda-benda di sekitar kita, baru kemudian kata atau kalimat sapaan, kan? Nah kenapa sih harus begitu? Karena, selain kalimat sapaan akan terdiri dari lebih dari satu kata yang harus diingat, penulisan kalimat sapaan nanti akan membingungkan untuk pembelajar pemula. Misalnya, sapaan selamat siang atau konnichiwa akan ditulis こんにちは. Lho…lho…itu kan bacanya konnichiha, koq jadi konnichiwa?

Nah, sebelum kita berlanjut mempelajari kata sapaan dan interaksi atas sapaan itu, kita akan pelajari dulu mengenai pelafalan atau pronunciation bahasa Jepang terlebih dahulu. Dalam bahasa Jepang, pelafalan ini disebut hatsuon. Dan ternyata, ada banyak hal yang harus kita pelajari mengenai hatsuon ini apabila kita ingin mempunyai pelafalan bahasa Jepang yang tidak beraksen asing dan mendekati aksen orang Jepang, loh! Kali ini, kita akan bahas mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam belajar mengenai pelafalan bahasa Jepang. Yuk disimak!

Pelafalan atau Hatsuon dalam Bahasa Jepang

Meskipun pengucapan lafal bahasa Jepang sangat mudah untuk kita, orang Indonesia, pelajari, namun, ternyata mempelajari hatsuon bahasa Jepang itu cukup kompleks, loh. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dengan seksama dalam mempelajarinya. Tenang saja! Arunika akan membersamai sahabat Nika semua untuk belajar bersama.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita pelajari dalam belajar pelafalan bahasa Jepang untuk mendapatkan aksen yang mendekati aksen orang Jepang aslinya.

A. Belajar hatsuon (発音) dari huruf Hiragana dan Katakana

Sebelumnya, kita sudah bahas mengenai pelafalan huruf Hiragana dan Katakana. Namun, Arunika sempat terlupa menambahkan bahwa khusus untuk deret らりるれろ (ra ri ru re ro), mungkin akan membingungkan bagi pembelajar pemula. Pasalnya, jika kita mendengarkan lagu-lagu Jepang, akan terdengar banyak dilafalkan sebagai la li lu le lo. Padahal, ketika kita berbicara dalam percakapan sehari-hari dengan orang Jepang, mereka justru tidak akan mengucapkan la li lu le lo, melainkan tetap ra ri ru re ro. Tidak seperti dalam lagu yang melafalkan aligatou, mereka tetap melafalkannya sebagai arigatou.

Mengapa bisa begitu? Hal ini disebabkan karena ketiadaan representasi dari huruf l, sedangkan pada serapan bahasa asing, akan terdapat banyak kosakata dengan huruf l. Sehingga, orang Jepang banyak yang merasa kebingungan akan hal itu. Apakah ini R atau L? Tak jarang, mereka akan terbalik jika menuliskan huruf R dan L dalam bahasa Inggris. Contohnya, rice vs lice, bagi orang Jepang, semua akan terdengar sebagai ライス  (Ra-i-su).

Lalu, bagaimana cara melafalkan huruf らりるれろ dengan tepat? 

Sebagai orang Indonesia, sebetulnya sangat mudah untuk melafalkannya dibandingkan dengan pembelajar dari para native English speakers. Kita bisa melafalkannya dengan huruf r jelas, namun tidak perlu sampai ditebalkan seperti ketika kita mengucapkan kata pero dari bahasa Spanyol yang sampai r-nya digetarkan.

B. Belajar chouon (長音) atau long vowels

Dalam bahasa Inggris juga dikenal long vowels. Namun, long vowels atau chouon (dibaca: choo-on, choo adalah cho baca panjang, bukan cho-u-on ya) tidak seperti bahasa Inggris yang untuk pembelajar pemula akan sulit menandai pada pengaplikasiannya dalam kata (contoh: apple vs angel) karena tertulis sama-sama satu huruf vokal saja. Sedangkan dalam bahasa Jepang, long vowels akan ditulis bersamaan dengan huruf vokal (baik sama atau lain) secara berurutan. Contohnya adalah sebagai berikut:

おばあさん –> obaasan (nenek). Cara pengucapannya bukan o-ba-a-san, tetapi o-baa-san (baa adalah pengucapan ba panjang). Jika kita mengucapkan o-ba-san (おばさん) dengan ba diucapkan pendek, maka artinya akan menjadi bibi atau tante.

ゆうき –> yuuki (keberanian). Cara pengucapannya adalah yuu-ki (bukan yu-u-ki). Jika kita mengucapkannya yu-ki dengan yu pendek, maka artinya akan menjadi salju (ゆき).

Pelafalan vokal panjang ini tidak hanya berlaku untuk setiap huruf vokal yang tertulis double saja, melainkan juga terdapat pada dua huruf vokal berbeda, seperti pepaduan o dan u pada chouon di bagian ini juga. Contohnya adalah sebagai berikut:

べんきょう–> benkyou (belajar). Cara pengucapannya adalah beng-kyoo (bukan be-n-kyo-u yaaa).

Vokal panjang ini juga ada pada kata serapan bahasa asing yang biasanya ditulis dengan huruf Katakana. Hanya saja, dalam penulisan menggunakan huruf Katakana ini, tidak disertakan dua huruf vokal, melainkan menggunakan tanda hubung (-). Berikut contohnya:

カード –> ka-do (kartu). Cara pengucapannya adalah kaa-do, kata ini berasal dari kata card (bahasa Inggris).

タクシー –> takushi- (taxi). Cara pengucapannya adalah ta-ku-shii, kata ini berasal dari kata taxi (bahasa Inggris).

C. Belajar sokuon (促音) atau konsonan mati

Sokuon atau konsonan mati ini dilambangkan dengan huruf tsu (つ) yang ditulis kecil (っ). Kita tidak akan membacanya dengan tsu juga, tetapi, huruf tsu kecil ini akan dibaca menuruti huruf depannya atau yang kita sebut dengan konsonan ganda. Jika huruf depannya dari deretan か (ka), yaitu かきくけこ, maka っ akan dibaca sebagai k. Jika huruf depannya dari deretan た (ta), yaitu たつてと, maka っ akan dibaca sebagai t. Dan seterusnya. Sedangkan untuk huruf ち (chi), maka っ akan dibaca sebagai c. Contohnya adalah sebagai berikut:

がっこう –> gakkou (sekolah), diucapkan gak-koo. Ohiya, gak ini tidak sama pengucapannya dengan gak-nya orang Indonesia yaaaa.

しっこ –> shikko (pipis), diucapkan shik-ko.

Dalam penulisan bahasa serapan dengan menggunakan huruf Katakana juga sama, yaitu ditulis dengan huruf Katakana tsu kecil (ッ). Contohnya adalah sebagai berikut:

コップ –> koppu (cangkir), diucapkan kop-pu.

ペット –> petto (hewan peliharaan), diucapkan pet-to.

Masih ada banyak poin lagi yang harus kita pelajari dalam belajar mengenai pelafalan bahasa Jepang, loh, sahabat Nika. Tapi, kita sambung di bagian kedua selanjutnya yaaa.

Selamat belajar ^_^

Arunika Edu - Article

Written By

hi@arunikaedu.com

Acara Ini Telah Berakhir

Silakan Ikuti Acara Lainnya